7.03.2011

Di Saatku Tua



Di saatku tua, bukan diriku yang dulu…
(Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku)

Di saatku menumpahkan kuah sayuran di bajuku, di saatku tidak lagi mengingat cara mengikat tali sepatu…

(Ingatlah saat-saat bagaimana dulu aku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya)

Di saatku dengan pikunnya mengulang terus-menerus ucapan yang membosankanmu…

(Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku. Di masa kecilmu, aku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah kuceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi)

Di saatku membutuhkanmu untuk memandikanku…

(Jangan menyalahkanku. Ingatkah di masa kecilmu, bagaimana aku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?)

Di saatku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern…

(Janganlah menertawaiku. Renungkanlah bagaimana aku dengan sabarnya menjawab setiap “apa” dan “bagaimana” yang kau ajukan saat itu)

Di saat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan…

(Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku. Bagaikan di masa kecilmu, aku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan)

Di saatku melupakan topic pembicaraan kita…

(Berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya. Sebenarnya, topic pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan kau berada di sisiku untuk mendengarkannya, aku telah bahagia)

Di saat kau melihatku menua, janganlah bersedih…

(Maklumilah diriku, dukunglah aku, bagaikan aku terhadapmu di saat kau mulai belajar tentang kehidupan)

Dulu aku menuntunmu menapaki jalan kehidupanmu ini, kini temanilah aku hingga akhir jalan hidupku. Berilah aku cinta kasih dan kesabaranmu, aku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur. Di dalam senyumanku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga bagimu.


LOVE…
(Kasih seorang Ibu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar