7.09.2011

DOA bukan BAN CADANGAN



                    Doa bukan seperti "Ban Cadangan" yang kamu pakai ketika kamu dalam kesulitan​, namun doa adalah "Roda Kemudi" yang menuntunmu di jalan yang benar. 

Apa kamu tahu mengapa kaca depan sebuah mobil begitu besar dan kaca spion begitu kecil? Karena MASA LALU kita tidak sepenting MASA DEPAN kita. Lihatlah ke Depan dan bergerak Maju, jangan diam ditempat.

Persahabatan itu seperti sebuah BUKU. Hanya perlu beberapa detik untuk membakarnya, namun perlu berbulan - bulan untuk menulisnya.

Segala hal dalam hidup ini adalah sementara. Bila berjalan dengan lancar, maka.... nikmatilah, semua itu tidak akan bertahan selamanya. Bila berjalan tidak benar, maka.... jangan kuatir, semua itu tidak bertahan selamanya juga. 

Teman Lama adalah Emas. Teman Baru adalah Berlian. Jika kamu mendapatkan sebuah berlian, jangan lupakan emas. Karena untuk dapat meletakkan sebuah Berlian, kamu selalu memerlukan dudukannya yang terbuat dari Emas.

Seringkali ketika kita kehilangan harapan dan berpikir bahwa inilah akhir dari semuanya, TUHAN tersenyum dari atas sana dan berkata, "Santailah, sayang, ini hanyalah sebuah kelokan, bukan akhir!"

Ketika TUHAN menyelesaikan masalah-masalahmu, kamu memiliki keyakinan atas kemampuanNYA; Ketika TUHAN tidak menyelesaikan masalah-masalahmu, DIA memiliki keyakinan atas kemampuanmu.  

Ketika kamu berdoa untuk orang lain, Tuhan mendengarkanmu dan memberkati mereka. Dan, kadangkala, ketika kamu aman dan bahagia, ingatlah bahwa seseorang telah berdoa untukmu.

KEKUATIRAN tidak akan menghilangkan KESULITAN di hari esok, namun menghilangkan KEDAMAIANmu pada hari ini.

7.04.2011

Pencuri Impian

Ada seorang gadis muda yang sangat suka menari.
 Dia berpikir, dengan apa yang dimilikinya saat ini, suatu saat apabila dewasa nanti dia ingin menjadi penari kelas dunia. Dia membayangkan dirinya menari di Rusia, Cina,
Amerika, Jepang, serta ditonton oleh ribuan orang yang memberi tepuk tangan
kepadanya.

Suatu hari, dikotanya dikunjungi oleh seorang pakar tari yang berasal dari
luar negeri.  Gadis muda ini ingin sekali menari dan menunjukkan kebolehannya di depan sang pakar tersebut, bahkan jika mungkin memperoleh kesempatan menjadi muridnya.

Akhirnya kesempatan itu datang juga. Si gadis muda berhasil menjumpai sang
pakar di belakang panggung, seusai sebuah pagelaran tari. Si gadis muda
bertanya "Pak, saya ingin sekali menjadi penari kelas dunia. Apakah anda
punya waktu sejenak, untuk menilai saya menari ? Saya ingin tahu pendapat
anda tentang tarian saya". "Oke, menarilah di depan saya selama 10 menit",
jawab sang pakar.

Belum lagi 10 menit berlalu, sang pakar berdiri dari kursinya, lalu berlalu
meninggalkan si gadis muda begitu saja, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Betapa hancur si gadis muda melihat sikap sang pakar. Si gadis langsung
berlari keluar. Pulang kerumah, dia langsung menangis tersedu-sedu. Dia
menjadi benci terhadap dirinya sendiri. Ternyata tarian yang selama ini dia
bangga-banggakan tidak ada apa-apanya di hadapan sang pakar. Kemudian dia
ambil sepatu tarinya, dan dia lemparkan ke dalam gudang. Sejak saat itu,
dia bersumpah tidak pernah akan lagi menari.

Puluhan tahun berlalu. Sang gadis muda kini telah menjadi ibu dengan tiga
orang anak. Suaminya telah meninggal. Dan untuk menghidupi keluarganya, dia
bekerja menjadi pelayan dari sebuah toko di sudut jalan.

Suatu hari, ada sebuah pagelaran tari yang diadakan di kota itu. Nampak
sang pakar berada di antara para menari muda di belakang panggung. Sang
pakar nampak tua, dengan rambutnya yang sudah putih. Si ibu muda dengan
tiga anaknya juga datang ke pagelaran tari tersebut. Seusai acara, ibu ini
membawa ketiga anaknya ke belakang panggung, mencari sang pakar, dan
memperkenalkan ketiga anaknya kepada sang pakar. Sang pakar masih mengenali
ibu muda ini, dan kemudian mereka bercerita secara akrab.

Si ibu bertanya ", Pak, ada satu pertanyaan yang mengganjal di hati saya.
Ini tentang penampilan saya sewaktu menari di hadapan anda bertahun-tahun
yang silam. Sebegitu jelekkah penampilan saya saat itu, sehingga anda
langsung pergi meninggalkan saya begitu saja, tanpa mengatakan sepatah
katapun ?".

"Oh ya, saya ingat peristiwanya. Terus terang, saya belum pernah melihat
tarian seindah yang kamu lakukan waktu itu. Saya rasa kamu akan menjadi
penari kelas dunia. Saya tidak mengerti mengapa kamu tiba-2 berhenti dari
dunia tari", jawab sang pakar. Si ibu muda sangat terkejut mendengar
jawaban sang pakar. "Ini tidak adil", seru si ibu muda. "Sikap anda telah
mencuri semua impian saya. Kalau memang tarian saya bagus, mengapa anda
meninggalkan saya begitu saja ketika saya baru menari beberapa menit.

Anda seharusnya memuji saya, dan bukan mengacuhkan saya begitu saja.
Mestinya saya bisa menjadi penari kelas dunia. Bukan hanya menjadi pelayan
toko !".

Si pakar menjawab lagi dengan tenang "Tidak ?. Tidak, saya rasa saya telah
berbuat dengan benar. ANDA TIDAK HARUS MINUM ANGGUR SATU BAREL UNTUK
MEMBUKTIKAN ANGGUR ITU ENAK. Demikian juga saya. Saya tidak harus menonton
anda 10 menit untuk membuktikan tarian anda bagus. Malam itu saya juga
sangat lelah setelah pertunjukkan. Maka sejenak saya tinggalkan anda, untuk
mengambil kartu nama saya, dan berharap anda mau menghubungi saya lagi
keesokan hari. Tapi anda sudah pergi ketika saya keluar. Dan satu hal yang
perlu anda camkan, bahwa ANDA MESTINYA FOKUS PADA IMPIAN ANDA, BUKAN PADA UCAPAN ATAU TINDAKAN SAYA.

Lalu pujian ? Kamu mengharapkan pujian ? Ah, waktu itu kamu sedang
bertumbuh. PUJIAN ITU SEPERTI PEDANG BERMATA DUA. ADA KALANYA MEMOTIVASIMU, BISA PULA MELEMAHKANMU. Dan faktanya saya melihat bahwa sebagian besar PUJIAN YANG DIBERIKAN PADA SAAT SESEORANG SEDANG BERTUMBUH, HANYA AKAN MEMBUAT DIRINYA PUAS DAN PERTUMBUHANNYA BERHENTI. SAYA JUSTRU LEBIH SUKA MENGACUHKANMU, AGAR HAL ITU BISA MELECUTMU BERTUMBUH LEBIH CEPAT LAGI.

Lagipula, pujian itu sepantasnya datang dari keinginan saya sendiri. TIDAK
PANTAS ANDA MEMINTA PUJIAN DARI ORANG LAIN".

"Anda lihat, ini sebenarnya hanyalah masalah sepele. Seandainya anda pada
waktu itu tidak menghiraukan apa yang terjadi dan tetap menari, mungkin
hari ini anda sudah menjadi penari kelas dunia. MUNGKIN ANDA SAKIT HATI
PADA WAKTU ITU, TAPI SAKIT HATI ANDA AKAN CEPAT HILANG BEGITU ANDA BERLATIH KEMBALI. TAPI SAKIT HATI KARENA PENYESALAN ANDA HARI INI TIDAK AKAN PERNAH BISA HILANG SELAMA-LAMANYA ??..".

7.03.2011

Kenapa Persahabatan Bisa Putus ??

Pesan untuk sahabatku...


Kenapa Persahabatan Bisa Putus ??
Karena kadang kita sama-sama berpikir:
"Ah... mungkin dia lagi sibuk..."
Akhirnya ga jadi telepon?
Terkadang, kita berpikir takut mengganggu...
Lama-kelamaan.....,
Jadi cuek...,
Akhirnya muncul pemikiran: Ngapain sih aku yang hubungi dia duluan?.
Kalo sudah begini, cinta kasih dalam persahabatan sudah berkurang..?
Alhasil tidak ada lagi hubungan.....,
semuanya jadi lupa.
Komunikasi sangatlah penting dalam hubungan dengan teman,keluarga, maupun TUHAN..
Biar kita selalu dekat dengan semua..
Itu menjadi alasanku, kenapa aku mengirimkan message  ini.
Itu tandanya, aku ngak  pernah lupa sama kamu... .                                
 Tegur aku jika aku mulai sombong..
Tegur aku jika aku mulai angkuh..
Tegur aku jika aku mulai salah..

Di Saatku Tua



Di saatku tua, bukan diriku yang dulu…
(Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku)

Di saatku menumpahkan kuah sayuran di bajuku, di saatku tidak lagi mengingat cara mengikat tali sepatu…

(Ingatlah saat-saat bagaimana dulu aku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya)

Di saatku dengan pikunnya mengulang terus-menerus ucapan yang membosankanmu…

(Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku. Di masa kecilmu, aku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah kuceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi)

Di saatku membutuhkanmu untuk memandikanku…

(Jangan menyalahkanku. Ingatkah di masa kecilmu, bagaimana aku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?)

Di saatku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern…

(Janganlah menertawaiku. Renungkanlah bagaimana aku dengan sabarnya menjawab setiap “apa” dan “bagaimana” yang kau ajukan saat itu)

Di saat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan…

(Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku. Bagaikan di masa kecilmu, aku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan)

Di saatku melupakan topic pembicaraan kita…

(Berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya. Sebenarnya, topic pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan kau berada di sisiku untuk mendengarkannya, aku telah bahagia)

Di saat kau melihatku menua, janganlah bersedih…

(Maklumilah diriku, dukunglah aku, bagaikan aku terhadapmu di saat kau mulai belajar tentang kehidupan)

Dulu aku menuntunmu menapaki jalan kehidupanmu ini, kini temanilah aku hingga akhir jalan hidupku. Berilah aku cinta kasih dan kesabaranmu, aku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur. Di dalam senyumanku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga bagimu.


LOVE…
(Kasih seorang Ibu)